Custom Search

Formula Bisnis

Anda ingin Berbisnis Forex/Saham dengan Modal Gratis ?

http://iklan.000webhost.com/images/marketiva.gif

Jumat, 10 Oktober 2008

3G Sebagai Pembentuk Komunitas Bergerak

Sabtu, 6 Oktober, 2007 oleh Atmonadi

Bagaimana teknologi 3G yang kita kenal kini bisa lahir dan menjadi demikian popular? mari kita simak sedikit bagaimana aplikasi ini sudah berevolusi menjadi penggerak komunitas baru.

Teknologi telekomunikasi telah berkembang dengan pesat dengan wawasan yang juga meluas ke berbagai bidang. Momen penting ketika percepatan perluasan itu terjadi dimulai sejak akhir tahun 80-an yaitu ketika Internet mulai digunakan oleh masyarakat. Sebelum menjadi sarana publik, sudah menjadi rahasia umum kalau suatu teknik telekomunikasi baru telah dikembangkan didalam komunitas riset di Amerika Serikat.

Meredanya ketegangan antara Blok Barat dan Timur, nampaknya membuka peluang bagi konversi besar-besaran teknologi yang semula berada dibawah payung program militer menjadi program-program sipil. Internet tidak luput dari situasi demikian, ia lahir sebagai salah satu hasil dari proses konversi teknis militer dan sipil sebagai sarana telekomunikasi baru.

Abad Digital

Di era yang hampir bersamaan, sekelompok ilmuwan fisika energi tinggi lainnya menemukan cara-cara baru untuk menampilkan dokumen dengan kemampuan saling terkait. Maka lahirkan WWW yang dibuat oleh Tim Berners Lee dari Laboratorium Fisika CERN, Jenewa, Swiss, sebagai media publikasi baru. Popularitas WWW yang didukung oleh generasi browser pertama Netscape semakin meledakkan popularitas teknologi internet. Lantas, dengan sangat cepat, integrasi teknologi tradisional Internet e-mail, file transfer, dan WWWeb membawa umat manusia ke abad digital yang lebih nyata, lebih mampu untuk dimanfatkan bagi kepentingan umum, lebih warna-warni, dan tentunya lebih menyenangkan.

Dalam waktu yang cepat, negara berkembang seperti Indonesia akhirnya mengadopsi perkembangan teknologi Internet dan digunakan untuk berbagai tujuan serta fungsi yang erat kaitannya dengan telekomunikasi.

Ketika teknologi telekomunikasi bergerak dan personal juga mengalami percepatan perkembangan karena perangkat lunak maupun kerasnya mendukung untuk itu, pola-pola baru peluang bisnis mulai muncul. Salah satu cirinya adalah menyatukan semua fitur telekomunikasi yang berkembang saat itu menjadi faktor pemungkin baru untuk menggerakkan cara-cara baru manusia berkomunikasi sekaligus meningkatkan berbagai peluang bisnisnya. Catatan khusus kemudian dilekatkan pada perangkat telekomunikasi bergerak ini yaitu personalisasi perangkat. Dengan dihimpunnya semua fitur di wilayah personal, upaya ekonomisasi dari pasar yang secara tradisional telah ada menghadapi tantangan sekaligus juga peluang baru karena telah terjadi perubahan proses dan paradigma bisnis besar-besaran. Semua perubahan itu terkait dengan bagaimana manusia secara personal maupun kelompok tetap bisa bertahan dan bermakna di masa depan yaitu didalam kehidupan berbasis pengetahuan dengan dijitalisasi.

Dalam kehidupan basis digital, dimanapun bidang penerapannya, model interaksi dapat dibedakan menjadi empat macam. Interaksi dapat terjadi baik secara one to one, one to many, many to one, maupun many to many. Dari keempat model komunikasi inilah upaya manusia secara individual maupun kelompok secara tiba-tiba berada dalam ceruk yang sama dengan kepentingan yang sama juga.

Komunitas

Akhirnya, semua itu disatukan didalam satu istilah kunci yang kelak dikenal dan berkembang dengan luas di kalangan pengguna internet maupun sarana telekomunikasi bergerak. Akan tetapi, istilah ini mungkin realisasinya masih terhitung baru bagi para operator maupun pengguna sarana telekomunikasi bergerak. Ia adalah Komunitas dengan segala makna , arti , penerapannya dan pernak pernik lainnya. Dan komunitaslah yang merupakan salah satu faktor pemungkin yang sifatnya generik dari keberhasilan penerapan teknologi telekomunikasi bergerak seperti teknologi 3G maupun perkembangan teknis lainnya di masa depan.

Dalam formatnya yang ideal, sebuah komunitas –apapun sarana pemungkinnya - adalah suatu kumpulan individu yang saling berinteraksi dan kerjasama. Apakah komunitas itu dikelola oleh suatu organisasi yang profesional atau cuma sekedar dikelola secara amatir oleh pribadi-pribadi yang menyukai satu topik tertentu, keberhasilan akhirnya tergantung pada intensitas telekomunikasi dan nilai dari data, informasi, pengetahuan dan tindakan yang dapat dilakukannya.

Semakin tinggi interaktifitas yang dilakukan secara bersama-sama, maka semakin besar juga manfaat yang dapat diraih oleh anggota komunitas. Sehingga dalam jangka panjang seluruh anggota komunitas justru akan lebih berperan untuk menghidupkan komunitas tersebut. Dalam hal ini, tingkat partisipasi aktif dari masing-masing anggota komunitas menjadi mutlak diperlukan.

Ketika semakin tumbuh, komunitas pun pada akhirnya memerlukan penanganan yang lebih menjamin konsistensinya sebagai sarana yang tetap hidup. Iapun perlu orang-orang yang lebih profesional untuk meningkatkan fungsionalitas dan manfaat dari komunitasnya. Baik bagi anggotanya maupun bagi masyarakat lainnya yang telah menjadi mitra dari kelangsungan hidup komunitas sebagai suatu organisasi yang lebih berdaya guna.

Di lain pihak, konsistensi untuk menjaga sarana komunitas tersebut agar tetap bermanfaat dan bisa menghidupkan anggota-anggotanya atau memotivasi anggotanya agar dapat menggunakan sarana dan fasilitas yang sudah disediakan menjadi suatu syarat perlu. Memang akhirnya diperlukan suatu upaya timbal balik yang aktif baik bagi pengelola sarana komunitas online tersebut maupun bagi anggota-anggota yang memanfaatkan semua fitur yang tersedia maupun fitur yang mungkin bia dikembangkan lebih jauh dengan manfaat-manfaatnya.

Semakin banyaknya sarana yang dapat disediakan didalam jejaring komunitas, memungkinkan sebuah komunitas lahir dari upaya pribadi atau perorangan maupun sebagai suatu upaya kelompok. Karena itu, pada awalnya suatu komunitas dapat berkembang dari upaya pembuatnya atau penggagasnya, dan kemudian berkembang lebih luas lagi ketika anggota komunitas mulai menemukan identitas komunalnya, baik di dunia online, offline, maupun mobile-community. Kalau sudah memasuki tahap ini, maka perkembangan komunitas tergantung pada aktivitas anggota-anggotanya karena sudah tidak memungkinkan untuk dikelola sendirian.

Dapatkah pola pengembangan komunitas ini diterapkan di mobile-community berbasis 3G maupun teknik komunikasi lainnya.SSaya bilang dapat. Dan hal ini memerlukan suatu strategi dimana operator seluler sebagai faktor pemungkin harus lebih terlibat aktif didalam pengembangan komunitas tersebut. Operator juga harus dapat mengakomodasikan kemampuan individu untuk membangun komunitas bukan sekedar pada kelompok tertentu saja. Apalagi kalau mengingat bahwa sarananya adalah sarana personal yaitu ponsel sebagai alat utamanya dimana potensi dan kemampuan individual sejatinya terhimpun.

Operator perlu membangun dan mengelola sarana munculnya komunitas baik oleh perorangan maupun kelompok dalam koridor penggunaan sarana dan fasilitas yang dikelolanya sebagai ladang bisnis. Tanpa keterlibatan langsung operator, pengguna teknologi 3G tidak akan bertahan lama karena tidak ada alasan yang cukup kuat untuk tetap menggunakan teknologi yang relatif masih mahal itu secara berlebihan atau diluar kebutuhan pribadi yang masih sempit.

Tujuan pengembangan komunitas 3G sejatinya adalah meluaskan minat personal dalam koridor-koridor baru dimana seseorang bisa mengaktualisasikan dirinya dan juga bisa mengambil manfaat yang lebih nyata ketika teknologi baru tersebut digunakan.

Kalau fungsi-fungsi komunitas telah terbangun, maka pasar pun terbentuk dalam lingkungan yang lebih menguntungkan, baik bagi operator sebagai penyedia layanan maupun pengguna sebagai sasaran penjualan sekaligus menjadi pelaku bisnis. Kosumen pun perannya dapat diperluas menjadi produsen dari produk dan jasa yang dimilikinya. Komunitas-komunitas yang terkonvergensikan inilah yang memungkinkan nilai tambah sarana telekomunikasi akan selalau berada dalam tinggkat kebutuhan yang tinggi.

Peluang

Apapun perkembangannya di kemudian hari, selama faktor pemungkin diperluas maka segala peluang bisa diciptakan, diberdayaan, dan dimasyarakatkan untuk kepentingan perorangan maupun kepentingan bersama yang lebih luas misalnya kepentingan sosial kemasyarakan, kenegaraan, maupun yang lainnya. Dalam komunitas yang hidup inilah maka istilah Inteligence Networking yang dulu diperkenalkan Don Tapscott mulai memperlihatkan bentuk nyatanya sebagai kekuatan ekonomi dijital yang sesungguhnya.

Masih banyak peluang yang dapat dijabarkan lebih jauh dengan digunakannya teknologi 3G. Namun, bagaimanapun juga menerapkan tekologi baru diperlukan suatu keberanian dan komitmen, sekaligus suatu keyakinan bahwa apa yang dimungkinkan bisa terjadi dapat terjadi asalkan semua parameter risikonya dapat dikenali dan dikendalikan dengan seksama sedini mungkin. Kalau keberanian, komitmen, dan keyakinan ini sudah melekat pada suatu organisai, aka keberhasilan untuk menerapkan teknologi apapaun sebenarnya sudah melewati ambang 50 %. Jadi, keuntungannya sudah diraih yaitu keuntungan untuk meraih peluang yang muncul dengan cepat dan penuh pertimbangan dimana cara-cara untuk penyelamatannya telah dipikirkan dengan seksama.

Tidak ada komentar: